Minggu, 10 Maret 2013

Cara Pembilasan

pemberitahuan!

Dalam setiap tahap proses electroplating selalu disertai dengan bilasan. Cara bilasan yang salah akan menimbulkan banyak masalah dalam proses berikutnya, karena larutan dari proses sebelumnya akan mengkontaminasi larutan proses selanjutnya. Awalnya kontaminasi masih dibawah batas ambang tidak bermasalah, tetapi bila berlanjut terus akibatnya kontaminasi melebihi batas ambang, akan timbul masalah.

Proses bilasan yang benar akan meminimalkan  terjadinya kontaminasi, sebab tidak mungkin kita bisa membilas sampai bersih 100%, sehingga kenaikan bahan kontaminasi di proses tidak terlalu drastis.

Air bilasan juga berguna untuk mengurangi penyusutan kadar dari larutan sebelumnya, dan mengurangi jumlah limbah yang terbuang, sehingga menurunkan biaya dari produksi.

Proses pembilasan

Dalam proses cucian kita cukup menggunakan dua bak bilasan untuk tiap proses. Dimana air dari bak bilasan pertama bisa digunakan untuk menambah atau melarutkan bahan kimia yang digunakan dalam proses pencucian seperti HCL, Alkaline cleaner,  Asam Sulfat. dan Asam nitrat..

Air bak bilasan kedua digunakan untuk menambah air bak bilasan pertama bila berkurang. Dan bila air bak bilasan kedua sudah sangat kotor, bisa diganti dengan air baru atau menggunakan sistem air mengalir.

Usahakan dalam setiap membilas, barang yang dikerjakan bisa tercelup semua dalam air bilasan atau minimal separoh-separoh. Dan bila bentuk barang berongga atau pipa, usahakan air bilasan sudah masuk kedalam rongga dan pipa untuk membilas bagian dalamnya. Begitu juga pada saat setelah membilas, usahakan semua air bilasan dalam rongga sudah keluar dan tidak banyak tersisa didalamnya. Karena hal inilah yang menyebakan kontaminasi.

# Apabila air bersih melimpah, bisa ditambahkan 1  bilasan lagi dengan menggunakan air mengalir, agar benda kerja benar-benar bersih.

Proses Nickel

Bak bilasan untuk nickel plating idealnya 3 buah, minimal 2 buah. Air dari bak bilasan pertama bisa ditambahkan ke dalam bak nickel tiap selesai kerja agar volume cairan nickel selalu tetap. Air bak bilasan kedua bisa ditambahkan ke bak bilasan pertama. Air bak bilasan ketiga bisa ditambahkan ke bak bilasan kedua. Bak bilasan ketiga ditambah dengan air baru (fresh water) atau dengan sistem air mengalir.

Cara bilasan ini menyebabkan bahan kimia dari cairan nickel tidak banyak terbuang menjadi limbah. Sehingga penambahan bahan kimia menjadi lebih sedikit, biaya produksi dan biaya untuk limbah bisa efisien, sekaligus tidak merusak lingkungan.

Untuk menjaga kadar dari cairan nickel, bisa dilakukan test dilaboratorium secara berkala. Dan apabila ada kekurangan bisa dilakukan penambahan bahan kimia sesuai hasil dari laboratorium. Apabila tidak punya laboratorium atau jauh dari suplier, bisa dilakukan pengetesan sederhana dengan menggunakan boume meter. Dari hasil test boume bisa diperkirakan kadar larutan nickel, dan ditambahkan kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar